Senin, 09 Mei 2016

tugas 6

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang industri, Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
  • Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi: 

a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.

b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.  

Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
  • Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.

b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.

Salah satu hal untuk meningkatkan daya saing industri di indonesia
  • Pembangunan infrastruktur adalah cara yang paling tepat untuk meningkatkan daya saing nasional.  Lewat infrastruktur yang terintegrasi dan berkualitas baik, seluruh wilayah kita akan terkoneksi sehingga memudahkan terjadinya pergerakan barang, jasa dan manusia. Dalam konteks ekonomi, atau lebih khususnya bisnis, pembangunan infrastruktur jalan akan berdampak penghematan biaya transportasi dan logistik.  Dengan transportasi dan logistik yang lebih murah, maka ongkos produksi barang dan jasa juga lebih murah.  Sehingga jika kita harus bersaing dalam perdagangan internasional, kita berpeluang “memenangkan” persaingan tersebut terlebih jika kita pastikan kendali mutu dari barang dan jasa yang kita hasilkan terpenuhi.
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://ksp.go.id/meningkatkan-daya-saing-nasional-melalui-pembangunan-infrastruktur/
http://geografi-bumi.blogspot.co.id/2009/10/klasifikasi-industri.html

Senin, 02 Mei 2016

tugas 5

 Apa itu neraca pembayaran Internasional. . . .

Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) adalah merupakan catatan yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah. 
Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Fungsi Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
  1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
  2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
  3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
  4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
  5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
Adapun tujuan dari Neraca pembayaran yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai bahan pertimbangna bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi disini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiskal.
3. Sebagai bahan pertimbangan  bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional.
5. Sebagai bahan keterangan kepada pemerintahan di dalam menetapkan berbagai kewajiban perekonomian nasional seperti ekspor,impor,produksi serta lalu lintas moneter.



  • Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca  pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan  perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca  pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.

Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut :

1. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.

2. Struktur produksi suatu negara.

3. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.

4. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.

5. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.

6. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca  pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses  penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. 

Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :

  • Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya  perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
  •  Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya  perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang  beredar dalam masyarakat.
  • Kurs Valuta Asing Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.

Sumber 
http://www.academia.edu/9819538/Analisis_Neraca_Pembayaran
http://www.zonasiswa.com/2015/01/neraca-pembayaran-pengertian-komponen.html
https://yulindaa.wordpress.com/2012/06/01/neraca-perdagangan-internasional-tulisan-softskill-akuntansi-internasional/